Senin, 29 Juni 2009

klasifikasi jamur tiram putih

Secara umum, jamur termasuk dalam jenis sayuran yang mengandung sedikit sekali protein dan hidrat arang, seperti halnya kangkung, ketimun, kool, kembang kool, tauge, sawi. Oleh karena kandungan kalorinya rendah, sehingga jamur boleh dimakan siapa saja tanpa memperhitungkan banyaknya. Bagi penderita asam urat, jenis sayuran dan kacang-kacangan termasuk jenis makanan yang perlu dibatasi/dihindari, tetapi memakan jamur tidak akan membawa dampak bagi siapa saja yang memakannya. Tetapi tidak semua jamur dapat dimakan, ada yang beracun dan ada pula yang bisa dimakan.

Jamur spt yang kita jumpai biasa tumbuh di pohon/kayu-kayu yang sudah lapuk, tapi kini jamur
sudah dapat di budidayakan dengan memanfaatkan limbah gergajian kayu, dan kita dapat mendapatkan di pasar-pasar atau supermarket
.

Pertumbuhan dan produksi jamur sangat dipengaruhi kondisi lingkungan sehingga perawatan dalam semua tahapan budidaya sangat menentukan keberhasilan. Untuk memacu produksi, perawatan mesti dilakukan sejak awal dengan baik, seperti kebersihan dan kelembaban. Jamur memerlukan penanganan lebih karena produksinya harus bersih, karena jamur sangat rentan dengan kodisi perubahan suhu, cuaca, dan serangan hama penyakit. Satu siklus hidup jamur tiram putih bisa dicapai selama 3—5 bulan. Masa inkubasinya selama 40 hari, sisanya merupakan masa produksi.


Memasukkan baglog dalam drum untuk proses sterilisasi


Proses Sterilisasi dengan drum dan BBM Gas


Proses Inokulasi




Dalam satu periode panen (45 hari), umumnya petani sudah bisa kembali modal. Sedangkan kumbung bisa bertahan hingga lima tahun dengan perbaikan ringan di bagian rak baglog dan dinding yang terbuat dari bambu.
Untuk tips usaha jamur sebagai pemula sebaiknya menyediakan sekitar 10.000 baglog dan hanya berkonsentrasi di bagian pembesaran (grower). Setelah mengetahui seluk-beluk budidaya jamur, petani dapat mulai belajar membuat baglog, bibit bisa membeli pada sumber yang telah dipercaya kualitasnya.
Modal untuk membangun kumbung ukuran 6 m x 10 m, Rp.8 juta — Rp.10 juta. Biaya pengadaan baglog dalam 1 kumbung berisi 10.000 baglog, minimal senilai Rp.15 juta. Sehingga setidaknya perlu modal awal Rp.25 juta. Modal bisa disiasati, misalnya dengan menyewa kumbung, atau memanfaatkan bekas kandang ayam/kandang sapi yang tidak terpakai lagi.
Kalau dikelola baik, modal untuk isinya dalam satu tahun sudah kembali modal. Sedangkan balik modal untuk biaya investasi (kumbung), sekitar 2—3 tahun.

Sabtu, 2008 November 15

JAMUR TIRAM PUTIH

Jamur Tiram Putih1. MorfologiTudung mempunyai diameter 4-15 cm atau lebih, bentuk seperti tiram, cembung kemudian menjadi rata atau kadang-kadang membentuk corong; permukaan licin, agak berminyak ketika lembab, tetapi tidak lengket; warna bervariasi dari putih sampai abu-abu, cokelat, atau cokelat tua (kadang-kadang kekuningan pada jamur dewasa); tepi menggulung ke dalam, pada jamur muda sering kali bergelombang atau bercuping. Daging tebal, berwarna putih, kokoh, Jamur Tiram Putih Keringtetapi lunak pada bagian yang berdekatan dengan tangkai; bau dan rasa tidak merangsang. Bilah cukup berdekatan, lebar, warna putih atau keabuan dan sering kali berubah menjadi kekuningan ketika dewasa. Tangkai tidak ada atau jika ada biasanya pendek, koko, dan tidak di pusat atau lateral (tetapi kadang-kadang di pusat), panjang 0,5-4,0 cm, gemuk, padat, kuat, kering, umumnya berambut atau berbulu kapas paling sedikit di dasar. Cadar tidak ada. Jejak spora putih sampai ungu muda atau abu-abu keunguan, berukuran 7-9 x 3-4 mikron, bentuk lonjong sampai jorong, licin, nonamiloid.2. HabitatJamur tiram tumbuh soliter, tetapi umumnya membentuk massa menyerupai susunan papan pada batang kayu. Di alam, jamur tiram banyak dijumpai tumbuh pada tumpukan limbah biji kopi.

3. KlasifikasiKlasifikasi jamur tiram putih menurut Anonymous (2001) adalah

Kingdom : Plantae
Devisi : Mycota
Sub Devisi : Eumycota
Kelas : Basidiomycetidae
Ordo : Himenomycelates
Sub Ordo : Agaricales
Familia : Agaricaceae
Genus : Pleurotus
Species : Pleurotus floridae



4. Catatan LainJamur tiram sudah dibudidayakan sejak tahun 1982 di Bogor, tatapi baru menjamur menjelang tahun 2000. Di Indonesia, jamur ini dijual dalam keadaan segar, sedangkan di Eropa dijual dalam keadaan kering.

cara budidaya jamur tiram putih


  1. budidaya jamur tiram putih tahap-tahapnya sbb:

    PERSIAPAN ALAT
    1.Drum bekas untuk sterilisasi
    2.Spatula(batangan besi stainless steel)
    3.Spiritus(untuk api bunsen)
    4.Alkohol 70% atau 90%
    5.Kapas /koran bekas
    6.Kompor gas/kayu bakar
    7.Plastik anti panas
    8.Karet gelang
    9.Pralon/batang bambu diameter 1″
    PERSIAPAN BAHAN
    1.Bibit F2/F3 jamur tiram putih
    2.Serbuk gergaji kayu albasia/selain pinus dan jati tua
    3.Tepung jagung(tidak pakai nggak apa-apa)
    4.Kapur bangunan/dolomit
    5.Bekatul/dedek
    6.Air dengan PH normal
    7.Pupuk TSP

    LANGKAH AWAL PEMBUATAN MEDIA SEMAI(BAGLOG)

    Pertama-tama serbuk gergaji atau kalau kira-kira sudah halus dan tidak ada sampah atau potongan kayu,pengayakan tidak perlu.Campurkan bekatul/dedek,kapur dengan perbandingan serbuk,dedak(5%-10%),kapur(5%),pupuk TSP(1%) tambahkan tepung jagung bila ada untuk tambahan nutrisi.Bahan diaduk rata dan dicampur air dengan PH normalsebanyak 40%-60% dari berat kering media lalu komposkan/fermentasikan selama -\+3 hari secara anaerob(kedap udara).Setelah pegomposan selesai media dimasukkan kedalam plastik anti panas berukuran 18×30 cm lalu padatkan dan di bagian ujung plastik di beri pralon/bambu lalu di sumpal dgn kertas koran.kemudian tutup dan ikat dengan plastik agar air tidak masuk ke dalam media saat sterilisasi.

    PROSES STERILISASI

    Setelah media selesai di logging masukkan ke dalam drum yang sudah di modifikasi dengan cara menambah angsang setinggi -/+ 15 cm dari dasar drum setelah itu beri air dan masukkan media kedalam drum(Biasanya 1 drum berkapasitas 60 media) lalu siapkan kompor gas 3kg atau kayu bakar tergantung mana yang menurut anda lebih praktis dan ekonomis.sterilisasikan selama 8-10 jam lalu biarkan dingin secara alami keesokan harinya tanpa membuka tutup drum.

    PROSES INOKULASI(PENANAMAN)

    Setelah media(baglog) dingin sesuai suhu kamar,inokulasikan bibit F2/F3 jamur tiram putih(disarankan memakai bibit F2 karena pertumbuhan lebih kuat dan cepat)korek bibit memakai spatula yang sudah di oles dengan alkohol dan di bakar dengan api spiritus(bunsen) lalu diamkan selama 3 detik lalu korek bibit supaya hancur lalu tuang perlahan ke dalam media(buka plastik,dan koran) lalu tutup kembali dengan koran tadi.Disarankan inokulasi dilakukan di ruang inokulasi atau di tempat yang tidak banyak hembusan angin untuk menghindari kontaminasi.

    PROSES INKUBASI (PENYIMPANAN)

    Setelah inokulasi selesai,baglog di inkubasi(di simpan) diruang inkubasi atau ditaruh saja di tempat yang bersih tetapi harus agak gelap.bisa juga langsung di susun di kumbung(rumah jamur).perhatikan selama kurang lebih 1minggu,jika diujung baglog terdapat rajutan benang putih seperti kapas yang di sebut miselia berarti anda berhasil dan tinggal menunggu 40-60 hari sampai miselia penuh 100%.

    PEMBUKAAN BAGLOG

    Setelah 40-60 hari miselia penuh 100% segera buka ujung bagian depan dan belakang baglog lalu siram dengan spray halus(semprotan burung).Jaga suhu di kisaran 15-22 derajat celcius dan kelembapan 80-90 %.suhu dan kelembapan bisa di peroleh dengan pengabutan dng sprayer halus dan lebih efektif jika di pasang karung goni di tiap dinding kumbung dan di siram air.jangan lupa juga menyiram tanahnya.

    PANEN JAMUR

    7-15 hari setelah pembukaan baglog akan keluar bakal buah sebesar jarum pentul dan akan terus membesar setelah 3 hari kemudian dan harus segera di petik.1 baglog bisa menghasilkan minimal 4OO -6OO gram jamur.Nutrisi,kebersihan,kelembapan sangat berpengaruh terhadap hasil.analisa jika anda memproduksi 2OOO media anda bisa memanen -\+ 5-1Okg jamur tiram putih perhari selama siklus 4-5 bulan.